Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Manajemen Asuhan Kebidanan yang digunakan adalah sesuai dengan KEPMENKES Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007 yang meliputi : STANDAR I              : Pengkajian a.        Pernyataan Standar Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat,relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. b.       Kriteria Pengkajian 1.       Data tepat,akurat dan lengkap 2.       Terdiri dari Data Subyektif (hasil Anamnesa : biodata, keluhan utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan, dan latar belakang social budaya ) 3.       Data Obyektif ( hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan penunjang) STANDAR II             : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan a.        Pernyataan Standar Bidan menganalisa data yang diperoleh para pengkajian, menginterprestasinya secara akurat dan logis untuk menegakan dan masalah kebidananyang tepat. b.       Kriteria Perumusan diagnosa dan atau Masalah 1.       Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan 2.

FIMOSIS

A.     PENGERTIAN FIMOSIS Fimosis adalah keadaan di mana prepusium tidak dapat di tarik ke belakang (proksimal) / membuka. Kadang-kadang lubang pada prepusium hanya sebesar ujung jarum, sehingga sulit untuk keluar ( Purnomo, tahun 2003). Pada 95% bayi, kulub masih melekat pada glans penis sehingga tidak dapat di tarik ke belakang dan hal ini tidak dikatakan fimosis . Pada umur 3 tahun anak yang fimosis sebanyak 10% (Ikatan dokter Anak Indonesia,tahun 2008) . Fimosis ( Phimosis ) merupakan salah satu gangguan yang timbul pada organ kelamin bayi laki-laki, yang dimaksud dengan fimosis adalah keadaan dimana kulit kepala penis ( preputium ) melekat pada bagian kepala ( glans ) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang di bagian air seni, sehingga bayi dan anak kesulitan dan kesakitan saat kencing, kondisi ini memicu timbulnya infeksi kepala penis ( balantis ). Jika keadaan ini dibiarkan dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat maka dokter menganjurkan untuk disunat. Tindakan

HIDROSEFALUS

A.     PENGERTIAN HIDROSEFALUS Kata hidrosefalus diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang berarti air, dan cephalus yang berarti kepala.5 Secara umum hidrosefalus dapat didefiniskan sebagai suatu gangguan pembentukan, aliran, maupun penyerapan dari cairan serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan serebrospinal pada susunan saraf pusat, kondisi ini juga dapat diartikan sebagai gangguan hidrodinamik cairan serebrospinal. Hidrosefalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. Hidrosefalus merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. Kasus ini merupakan salah satu masalah yang sering ditemui di bidang bedah saraf, yaitu sekitar 40% hingga 50%. Penyebab hidrosefalus pada anak secara umum dapat dibagi menjadi dua, prenatal dan postnatal. Baik saat prenatal maupun postnatal, secara